Posts

Showing posts from January, 2008

Fatwa Pacaran: Siapa Yang Salah?

Image
Postingan ini terdiri dari tiga bagian: (1) Pertanyaan Si Santri, (2) Jawaban Sang Ustadz, (3) Tanggapan Saya. Pertanyaan Si Santri: Assalaamu‘alaikum wr wb Langsung saja ustadz.. Ana mau ikut bertanya tentang masalah pacaran yang mungkin sudah basi untuk dibahas namun ana sampai saat ini belum menemukan keterangan yang menentramkan hati ana.. Ana sudah baca fiqh kontemporer karya Syekh Qordhawi juga “fatwa-fatwa kontemporer”nya Pak Quraish Shihab yang menurut Yusuf Qardhawi hal itu hanyalah sesuatu yang tidak disukai [alias makruh] (beliau melarang namun tak berfatwa mengharamkan?) Sedangkan Pak Quraish malah membolehkan dengan asal dengan definisi yang wajar (def. Kata pacaran sesuai dalam KBBI), hal ini membuat ana bingung.. Begitulah kiranya masalah ini selalu menjadi ganjalan di hati. Oleh karena itu kiranya ustadz berkenan untuk memberi pandangan lagi tentang masalah ini yang sarat dengan dalil2nya yang kuat. Atas perhatiannya Jazakumullah khairon katsiiron–Abdullah Ari...

Tanda-Tanda Salah Pilih Pacar

Image
Tanda-Tanda Salah Pilih Pacar Selamat! Anda telah punya kekasih baru. Mmmm, tapi... Yakin nih dia orangnya? Bener tak salah pilih? Aha... Kok Anda terlihat ragu? Jangan-jangan Anda salah pilih pacar. Cek deh apakah ada tanda-tanda di bawah ini yang berlaku untuknya. 1. Lebih banyak berkorban Cinta memang butuh pengorbanan. Korban waktu, pulsa, materi dan juga perasaan. Persoalannya, setelah dihitung-hitung, kok pengorbanannya lebih banyak Anda daripada dia ya? Memang, dalam suatu hubungan tidak boleh menghitung untung rugi, tapi kalau Anda yang lebih banyak berkorban sedangkan dia terima jadi, enggak fair juga. Anda mau mengorbankan waktu bersama Anda dengan teman dan keluarga demi dia, sayangnya dia tidak pernah melakukannya untuk Anda. 2. Teman mulai menjauh Sebelum ia menjadi kekasih, teman-teman mengelilingi Anda. Keadaan berubah seratus delapan puluh derajat ketika Anda menjalin cinta dengan si dia. Satu persatu sahabat Anda menghilang, menjauhi Anda. Jangan buru-buru meny...

YANG LUCU DAN YANG ANEH: SRIMULAT, SEBUAH SEJARAH

What a sad business being funny . (Charlie Chaplin) Cerita lucu bisa jadi merupakan kisah kesedihan yang dipupur oleh banyak kepura-puraan. Di televisi Indonesia sekarang, kita bisa melihat banyak tokoh-tokoh yang dulu dikenal sebagai ‘tukang hibur orang’ meringkuk di penjara karena kasus obat-obatan terlarang, narkotika, dan persoalan-persoalan lainnya. Kadang, ‘para penghibur’ ini mengalami hidup yang tragis karena kesepian, ditinggalkan penggemar, atau terkait persoalan poligami dan semacam itu. Di antara ‘para penghibur’ itu mungkin kita telah begitu hafal wajah-wajahnya karena mereka dulu sering muncul di televisi, tergabung dalam sebuah grup lawak legendaris bernama Srimulat. Berbicara tentang Srimulat berarti berbicara tentang sebuah perjalanan panjang yang tak selalu lucu dan manis. Justru kadang, perjalanan itu berisi tragedi-tragedi dan hal-hal yang menjengkelkan. Sebagai sebuah kelompok hiburan, Srimulat didirikan oleh RA Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo pada tahun 1950, l...

OUT OF THE BLUE: DOCUMENTARY FILMMAKING IN INDONESIA

When I started my first documentary project, I was spending such as US$1200. I was lucky because a non-governmental organization supported our documentary team with MiniDV Camera and editing computer with pirated editing software. It was like 2 years ago. Last year, when I and my friend won Jakarta International Film Festival Short Documentary Script Competition, we really should start from the scratch. We don’t have equipment. Our camera was broken. We have no decent editing computer and no big budget. Even we won the prize, we just got US$2500 for the whole process of filmmaking, from researching, production till postproduction. But in Indonesia, such amount is quite big budget for documentary. As any other part in the world, documentary in Indonesia is marginal discourse among film industry. Yet documentary filmmakers are abundant. Statistic in 2002 stated that 32 documentaries were produced that year (In-Docs, 2002). The first documentary film festival in Yogyakarta received 35 ...